Selasa, 03 Oktober 2017

Rentang kisah



                                        Penulis : Gita Savitri Devi 
                                                  Editor : Ry Azzura
                                                Penerbit : GagasMedia
                                                Distributor tunggal : TransMedia
                                                Cetakan pertama, 2017
                                                 Jakarta: GagasMedia,2017
  

  



       Mengisahkan tentang kisah cerita yang memprediksikan bahwa perjalanan hidup harus ada tujuan , padahal tujuan hidup ada pada diri masing-masing , pada siapa kita berjuang dan untuk siapa kita berjuang , di kisah ini sebetulnya mengepresiasikan bahwa Dia pun tidak ada tujuan karna perjalanannya yang masih muda dan masih bermain-main pada waktu kosongnya,tapi pada saat itulah ia sadar bahwa hidup hanya sementara yang harus dipikirkan sematang-matangnya untuk berjuang bukan untuk kesenangan di dunia.
Setelah lulus SMA dia selalu ikuti PTN untuk bisa masuk di kuliah favoritnya yaitu,ITB Bandung salah satu universitas terbaik di indonesia,karna bakat yang ia sukai adalah seni,tetapi itu ibunya tidak setuju karna seni belum tentu menjamin bisa mendapatkan apa yang di inginkan,bahkan ibunya ingin ia mengambil jurusan tehnik perminyakan,menurutnya perminyakan lebih menjanjikan dibanding kuliah seni. Apalah arti seniman dibandingkan insinyur yang bisa dapat gaji puluhan juta perbulannya.
Menghadapi kenyataan ibunya ternyata kurang setuju dengan pilihannya itu membuatnya seperti berada di jalan buntu,dia sudah diterima di jurusan yang ia mau,dan yang ia minat dari dulu,sebenarnya dia bisa saja yakin dengan pilihan sendiri dan tidak terlalu mendengar keinginan ibunya.namun,ia juga percaya kalau Ridho Allah adalah Ridho orang tua.
Bagaimana jalan menuju masa depan mau lancar kalau orang tua tidak mengizinkan,gelutnya.
Lagi-lagi pikiran ibunya pun meleset ingin gita bisa kuliah di jerman,tapi sungguh jawaban yang sulit ,meskipun kata "JERMAN" adalah impiannya sejak SMA dulu,dari keyakinan dan keinginannya bulat dia selalu berusaha mengenal kembali bahasa asing ataupun beradaptasi dengan orang-orang lokal,yang dari dirinya pun belum tau tentu minoritas dalam negara orang. Sekian lama ia tinggal di jerman dan belajar yang memakan waktu bahkan tak kenal waktu bahkan sudah dikatakan bosan untuk belajar,rasanya pun mau muntah mengerjakan soal-soal yang sama sampai-sampai ia sudah hafal jawabannya.tapi balik lagi,bahwa buah yang manis tidak akan bisa didapat tanpa usaha yang maksimal.terbukti ,usaha memang tidak pernah bohong.setelah banyak ujian yang telah melandai gita ia selalu berusaha dan belajar demi masuk universitas yang ia inginkan dan akhirnya ia pun diterima di freie universitat Berlin,salah satu universitas paling bergengsi di jerman.
      




Selama ia tinggal di jerman banyak pengalaman hidup yang ia alami mulai dari kronologi sifat manusia terhadap manusia sampai manusia kepada tuhannya,karna jalan hidup gak melulu tentang dunia tapi akhirat,karna sebetulnya tujuan hidup adalah akhirat bukan untuk dunia.
You know that your passion and your future for whom and what for? So how about your purpose? Abviously,rezeky,jodoh,dan umur bukan lagi urusan manusia melainkan takdir Allah S.W.T
So,inti dari kisah ini gak terlalu tumit untuk diperjelas semua proses harus dinikmati yang sulit untuk di jalani yang mudah untuk disyukuri karna semua proses yang sulit itu untuk mengubah diri bukan merugikan diri bisa lebih mengenal diri sendiri,mengenal agama,dan memahami untuk apa ada didunia,karna hidup bukan untuk diri sendiri tapi,juga tentang orang tua,orang lain dan yang paling penting mensyukuri semua hal yang sudah tuhan berikan.

The purpose to live a happy life is to always be grateful and dont forget the magic word : ikhlas,ikhlas,ikhlas